Google Search Jadi Iklan Baris? Bisa Jadi!

Google search jadi situs iklan baris?
Apakah Google Search akan berakhir jadi situs iklan baris? image: reputationdefender.com
Banyak penggiat dunia maya terutama blogger di seluruh dunia yang mulai memberikan prediksi bahwa situs Google Search yang biasanya kita pergunakan sehari-hari untuk mencari berita atau informasi pada akhirnya akan menjadi semacam situs iklan baris. Takdirnya adalah iklan baris. Benarkah demikian? Apa alasannya? Bari kita cari tahu bersama!



Google sukses karena mesin pencarinya yang powerful. Padahal sebelum menemukan bisnis utama mereka di iklan digital yang disematkan di kanan kiri atas bawah hasil pencarian, Google bukanlah apa-apa. Hanya sebuah mesin pencari yang didirikan dua anak muda beridealisme tinggi (Sergey Brin & Larry Page). Waktu itu mesin pencari juga bukan cuma Google melainkan ada Yahoo!, Excite, Lycos, Altavista, dst. Namun hanya Google yang sukses luar biasa. Mereka yang mulai kuliah di awal tahun 1990-an pasti tahu persis bagaimana Google diperkenalkan hingga familiar dipergunakan di Indonesia. Butuh waktu cukup lama sampai Google menemukan bisnis iklan digital mereka dan langsung meroket meninggalkan lawan-lawannya. 


Apa saja bisa kita cari di Google sampai ada pepatah yang mengatakan, "Tuhan selalu menjawab doa: cari saja di Google!" Lewat mesin pencari inilah Google tumbuh menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Dengan iklan digital mereka yang disematkan di hasil pencarian (AdWords => Google Ads), sistem algoritma SEO-nya dan berbagai lini bisnis turunan lainnya membuat Google benar-benar perusahaan yang kaya raya. Sulit untuk ditaklukkan kecuali ada perkembangan teknologi atau terobosan digital lainnya yang salah satunya mungkin adalah ChatGPT. Namun ChatGPT belum menemukan bisnis utama mereka melainkanya hanya dari sistem model membership berbayar.


Padahal pada awal berdiri dan berkembangnya Google tak lepas dari peran serta para blogger di seluruh dunia. Konten tulisan yang ditemukan di Google Web Search atau situs pencari lainnya baik Yahoo! atau Bing lebih banyak dihasilkan individu blogger daripada perusahaan korporasi itu sendiri. Logikannya begini: perusahaan hanya butuh membuat satu website perusahaan dan kontennya statis tidak butuh update. Benar-benar membosankan dan tidak menarik! Sementara umpama karyawannya ada 100 orang maka 100 orang tersebut bisa menjadi seorang blogger. Otomatis ada 100 website (weblog). 


Kalau dari 100 website tersebut dan tiap hari disiram dengan konten-konten yang rata-rata kegiatan sehari-hari atau sesuai minat, bisa kita bayangkan betapa banyak konten yang dihasilkan. Tak heran untuk satu kata kunci di Google bisa sampai 2 miliar konten sesuai kata kunci tersebut. Konten-konten inilah yang dijaring (crawl) oleh robot mesin pencari (robot.txt) lalu disodorkan kepada penggunanya sesuai kata kunci atau sistem algoritma masing-masing mesin pencari. Ditambah dengan peluang bisnis klik iklan yakni Google Adsense - saudara kembarnya Google Ads (d/h AdWords), membuat semakin banyak orang terjun sebagai blogger menceritakan pengalaman hidup, kegiatan sehari-hari, hobi, pemikiran bahkan mimpi dan halusinasi. Bebas berkreasi karena inilah dunia blogging! Peluang ini pun disambar Google dengan mengakuisisi Blogger yang ditawarkan kepada penggemar mereka. Semua pemain online (internet marketer) merapat ke kubu Google. Tambah jaya dan kaya Google!


Malapetaka dan dilema sepertinya mulai timbul ketika Google mencoba membesarkan dan mengorbitkan anak kesayangan mereka berikutnya yaitu Youtube. Sejak ada Youtube sepertinya dunia konten tulisan mulai dipinggirkan perlahan-lahan. Padahal konten video Youtube itu sendiri paling banyak duplikasi baik secara verbal yang dicomot dari konten web atau video remix dari kanal Youtube itu sendiri. Tapi namanya bisnis dan tren mau tidak mau Google pun harus ngebut sebelum dicaplok oleh Facebook dengan perusahaan mereka bernama Meta atau Byte Dance lewat Tiktok.


Akhirnya harga CPC yang semakin kecil, ranking SEO yang akhir-akhir ini lebih banyak dikuasai situs marketplace, situs berita nasional dan spammer, munculnya ChatGPT membuat banyak blogger mundur satu per satu secara perlahan namun pasti. Yang ingin terjun sebagai blogger pun berpikir ulang. Lihatlah ada begitu banyak website atau blog yang sudah tidak update kontennya secara kontinyu bahkan sebagian lagi domainnya sudah tidak eksis. Sebagian blogger mulai beralih ke Youtube dan Tiktok untuk mencoba peruntungan baru. Sebagian lagi mulai merapat ke kubu ChatGPT mempersiapkan diri kalau-kalau nanti ChatGPT menemukan lini bisnis mereka seperti Google di awal-awalnya. 


Sampai sekarang produksi konten di web search semakin sedikit tidak seperti dulu lagi. Masih tetap bertumbuh tetapi aktivitas volumenya yang semakin menurun. Dengan demikian hasil pencarian Google terasa lebih hambar meski memang semakin terpercaya. Dunia blogging mulai kehilangan hingar bingar lampu disko dan musiknya seperti era tahun 2000 dan itulah yang membuat banyak orang termasuk blogger mulai meramalkan tak lama lagi Google akan menjadi iklan baris. Situs utama Google akan berakhir tragis sebagai situs iklan baris. 


Bagaimana menurut anda? Apakah nanti hasil pencarian Google lewat kata kunci hanya akan berisi iklan-iklan saja dengan judul "sponsored links", "iklan oleh Google", "ads by Google", dst? Apakah ini akhir dari kejayaan Google selama lebih dari tiga dekade? Silakan berkomentar!
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar