Google Lens: Cara Mudah Mencari dan Membandingkan Sesuatu di Dunia Maya

Sebagai pemimpin pasar di industri pencarian internet (web search) sejak awal tahun 2000, Google terus mengembangkan kemampuannya dengan meluncurkan banyak sekali aplikasi atau add-on program yang diharapkan bermanfaat buat umat manusia dalam mencari, membandingkan dan berbagi informasi di sekitarnya. Namun sayangnya, tidak semua aplikasi atau program yang dibuat Google itu sendiri selalu sukses diterima pasar. Banyak juga yang gagal karena sepi pengguna, terlalu rumit dipakai atau tidak mendatangkan profit buat mereka sementara sumber daya besar terus dikeluarkan dalam mengembangkan aplikasi tersebut. Bagaimana dengan Google Lens?


Google Lens: Cara Mudah Mencari dan Membandingkan Sesuatu di Internet


Lazimnya kita mencari informasi di internet selalu melalui situs Google secara langsung (www.google.com untuk versi global) atau (www.google.co.id untuk versi lokal). Dengan cara mengetikkan kata kunci (keyword). Namun sekarang ada Google Lens di mana kita cukup menggunakan kamera atau file.

Logo google lens
Logo aplikasi Google Lens (2024)

Cara kerja Google Lens sebenarnya sama seperti Google Web Search. Hanya saja Google Lens lebih sederhana dan lebih mudah. Cukup bidik dan jepret menggunakan ponsel. Tidak perlu lagi mengetik seperti yang sudah-sudah. Bukankah setiap ponsel sudah ada kameranya? Tak peduli mahal atau murah merek dan tipe ponsel, asal ada kameranya maka Google Lens bisa dipergunakan. Dengan Google Lens kita bisa mencari, menelusuri, mengindentifikasi, membandingkan, memecahkan persoalan hingga membeli sesuatu lewat dunia maya. Di tahun 2024 seperti sekarang Google Lens pun sudah memanfaatkan AI (kecerdasan buatan) untuk mendapatkan hasil yang semakin lengkap, jelas dan tepat. Mungkin tahun-tahun mendatang akan semakin spektakuler.


Pertama-tama, temukan folder Google di ponsel android anda. Bisa melihat gambar atau foto di bawah ini. Kalau anda pengguna ponsel besutan iPhone, Microsoft, Huawei atau merek lain yang punya sistem operasi tersendiri, silakan tanyakan ke pihak toko ketika anda membelinya atau ikuti panduan manual vendor pabrikan. Karena setiap sistem operasi punya cara tersendiri dalam menggunakan aplikasi pihak ketiga. Di sini kami hanya menjelaskan versi android.


Folder google lens di ponsel android
Google Lens sering bersembunyi di folder Google di ponsel android.

Aplikasi Google Lens sebenarnya sudah ada di setiap ponsel android ketika diaktifkan pertama kali. Karena biasanya akan dimasukkan beberapa aplikasi satu paket besutan Google seperti: Google, Chrome, YouTube, Google Maps, Gmail, Youtube Music, Drive, dst. Terlihat di foto atas adalah pengelompokkan aplikasi Google yang sering dipergunakan atau satu paket aktivasi ketika kita membeli ponsel android. Pegawai toko ponsel yang biasanya membantu kita menginstalasi semuanya. Kita cukup menyediakan alamat email Gmail kita dan urusan pun beres. Jadi anda tinggal mencari folder seperti di atas.


Kedua, langsung pilih (klik/sentuh) ikon Google maka akan muncul gambar kurang lebih seperti di bawah ini:


Letak posisi aplikasi Google Lens di ponsel
Posisi ikon Google Lens di Google penelusuran.

Perhatikan dua ikon kecil di samping kanan kata "telusuri" yakni: mikrofon dan lensa. Kalau anda memilih mikrofon berarti anda melakukan penelusuran lewat suara. Dekatkan ponsel dan mulailah berbicara maka nanti akan ditampilkan hasilnya. Sebaliknya jika memilih ikon lensa maka menggunakan Google Lens. Sampai di sini semuanya sudah selesai dan tinggal anda nikmati saja kecanggihannya.


Lalu bagaimana umpama di ponsel anda tidak menemukan folder Google seperti di atas? Tenang, aplikasi Google Lens juga bisa anda download secara terpisah. Caranya? Langsung menuju Google Play Store. Ketikkan kata "google lens" maka akan muncul kurang lebih seperti di bawah ini:


Cari aplikasi Google Lens di Play Store
Cari dengan mengetikkan kata "google lens" di Play Store.


Aplikasi Google Lens
Tinggal diunduh dan install ke ponsel anda lalu buka.


Cara Menelusuri Lewat Google Lens


Ketika Google Lens terbuka, secara otomatis akan tampak bidang bidikan kamera di mana di bagian tengahnya ada semacam kotak atau bingkai. Harap diingat bahwa obyek akan lebih mudah ditelusuri jika bidikannya tepat di tengah-tengah bingkai kamera tersebut. Jika terlalu melebar atau terlalu mengerucut justru hasil yang ditawarkan akan lebih luas. Anda dipersilakan mencobanya sendiri. Perhatikan gambar atau foto di bawah ini:


Bidikan gambar Google Lens
Obyek foto diarahkan ke tengah bingkai untuk hasil maksimal.

Ketika obyek sudah di tengah bingkai maka bisa langsung menekan tombol bulatan putih di bawah. Ibarat tombol shutter kamera. Tentu kita bisa melebarkan atau mengecilkan bingkai dalam membidik obyek foto. Namun jika tidak sentris biasanya hasil yang terbaca bisa berbeda-beda karena robot Google Lens menafsirkan foto dengan berbagai pilihan. Mulai dari warna, panjang pendek obyek, tekstur, bentuk, tulisan yang terbaca, dst. Namun kalau obyek sudah sentris maka hasil bidikan akan keluar seperti di bawah ini. Dalam contoh kali ini kami membidik obyek kapur barus.


Hasil Google Lens penelusuran
Hasil Google Lens penelusuran.

Hasil Google Lens penerjemahan
Hasil Google Lens penerjemahan.

Hasil Google Lens pembelajaran solusi
Hasil Google Lens pembelajaran dan solusi pemecahan masalah.

Tiga Tawaran Hasil Google Lens


Untuk saat ini (2024) hanya ada 3 pilihan hasil pencarian lewat Google Lens. Mungkin ke depannya dengan semakin berkembangnya kecerdasan buatan hasil yang ditawarkan mungkin bisa bertambah. 


Google Lens Penelusuran


Menyajikan hasil gambar yang dianggap paling sesuai dengan obyek foto yang kita bidik. Karena kami membidik kapur barus maka di bawahnya langsung disodorkan produk kapur barus dari berbagai situs atau weblog yang tersedia di internet. Karena memang dari foto diketahui obyek adalah kapur barus.


Google Lens Penerjemahan


Jika kita memilih hasil penerjemah maka Google Lens akan menawarkan terjemahan untuk obyek yang memiliki tulisan. Atau semua tulisan yang melekat di obyek akan coba diterjemahkan. Kebetulan bungkusan kapur barus ini adalah dalam bahasa Inggris dan ada Jepangnya maka secara otomatis diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Bahasa ini pun bisa kita setel karena ada pilihannya. Simak kembali foto di atas.


Google Lens Pembelajaran dan Solusi


Pilihan ketika adalah Google Lens hasil pembelajaran atau solusi. Berhubung kapur barus tidak cocok untuk pembelajaran dan solusi  maka tidak ada hasil yang pas untuk obyek ini. Namun jika anda membidik soal-soal ujian atau materi ulangan sekolah, biasanya akan ditampilkan jawaban atas soal-soal tersebut. Keren, bukan?


Memaksimalkan Google Lens Untuk Kehidupan Sehari-Hari


Ingat, semua yang ada di muka bumi, di depan mata, di sekeliling kita, apapun itu bisa dibidik dan ditelusuri dengan Google Lens. Hanya mungkin wajah manusia yang hasilnya tidak maksimal dengan alasan privasi dan mencegah tindakan kejahatan. Bahkan ketika anda menscreen-shot sebuah adegan film yakni wajah sang aktor atau aktris, tidak akan bisa ditampilkan hasil penelusurannya. Sisanya semuanya bisa dibidik dan ditelusuri.


Jika anda melihat setangkai bunga yang begitu indah lalu tidak tahu bunga apa namanya? Tinggal bidik saja dan dalam sekejap anda pun akan tahu bunga apa. Jika anda melihat ada binatang yang warnanya begitu aneh atau menyeramkan dan tidak tahu itu binatang apa, tinggal bidik saja maka akan keluar nama binatang tersebut beserta detil informasinya. Sampai di sini sudah jelas?


Umpama anda sering belanja jalan-jalan ke mal lalu melihat ada sepotong baju keren atau aksesoris yang bagus yang sangat anda sukai. Jepret dulu pakai Google Lens maka anda pun akan menemukan barang yang sama yang mungkin dijual secara daring di toko online atau market place. Tinggal bandingkan saja harganya dan belilah di tempat yang paling murah. Enak, bukan? Sekarang tidak ada alasan kita dikadalin penjual atau toko mahal. Toh barangnya pasti sama! Namun harus diingat jika selisih harga terlalu jauh bisa jadi produknya ada yang namanya KW1, KW2, OEM, dll.


Jika umpama anda jalan-jalan ke luar negeri dan tidak bisa bahasa asing. Bingung ketika di pelabuhan atau bandara dengan papan atau plang bahasa asing. Tenang, jepret saja dengan Google Lens dan pilih bahasa yang anda mengerti. Dalam sekejap anda pun mirip warga lokal dan tahu maksud plang atau papan tersebut. Gunakan hasil penerjemahan. Urusan pun selesai.


Atau contoh sederhana lainnya ketika saya sedang makan-makan di sebuah restoran kuno yang banyak foto dan lukisan berbahasa mandarin. Saya iseng-iseng jepret dengan Google Lens dan hasilnya rupanya adalah puisi yang begitu dalam nan indah. Dalam hati bergumam "pantes saja dipajang di sana karena artinya begitu indah." Cuma karena orang tidak bisa berbahasa China maka tidak mengerti artinya. Wow!


Atau kalau anda adalah seorang pelajar, mahasiswa atau ilmuan yang ingin memecahkan sebuah soal ujian bahasa inggris, matematika, fisika, kimia, dsb. Jepret saja dengan Google Lens dan pilih hasil pembelajaran yang ada ikon toga (topi wisuda). Hasilnya pun akan keluar dan tinggal anda pelajari kembali. 


Bagaimana menurut anda? Apakah mungkin dengan kehadiran teknologi artificial intelligence yang semakin canggih di kemudian hari akan membuat Google Lens semakin powerful? Mari kita tunggu dan jangan lupa sampaikan pendapat dan pengalaman kamu yang berharga bagi rekan-rekan konsumen Indonesia lainnya!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar